PERANG TIADA HENTI

Korea utara kembali menyerang tetangganya Korea Selatan, entah ini pancingan dari Korea Utara atau ada motif-motif lain sehingga terjadi insiden saling serang.

Perang berarti menyerang atau diserang, dalam keseharian kita-pun setiap saat dalam keadaan berperang melawan musuh abadi yakni setan laknatullah. Menghadapi musuh yang dapat kita lihat lebih mudah dibanding musuh yang kasat mata seperti setan ini. Jika kelihatan seperti antara dua korea di atas masing-masing dapat melihat dan menyadari sedang diserang, namun jika setan yang menyerang dimana dia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk gaib yang kasat mata sering manusia tidak menyadarinya. Makanya jika kita lalai sedikit untuk mengingat Allah setan masuk menyerang dengan berbagai macam rayuan gombalnya, bayangkan saja setan bertempat di hati kita, dia tongkrongin dan amati kapan kita lengah, beruntung kita yang sering-sering ingat sama Allah dengan berbagai macam medianya seperti dzikir, bersegera melakukan amal soleh tanpa dipending-pending dulu , setan akan bersembunyi alias tidak bisa menggoda jika kita sering inget sama Allah.

WASPADALAH …SERANGAN SETAN SELALU MENGINTAI KITA…

MUSUH

Manusia gudangnya lupa & salah, namun manusia terbaik adalah yang menyadari kesalahannya & segera minta ma'af.
Berbicara mengenai menyadari akan kesalahan banyak diantara kita yang tak memilikinya, kita selalu menganggap bahwa seluruh perilaku kita, baik ucapan, tingkah laku, baik baik saja.
Imam Algozali memberi saran agar kita dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada melalui beberapa pihak, satu diantaranya melalui 'musuh' kita. Musuh disini dalam artian orang-orang yang tidak sejalan dengan kita dan selalu menyerang apapun yang kita lakukan. Dibalik sikap pertentangannya dengan kita, bisa jadi ada bahan bagi kita untuk memperbaiki diri, penilaian seorang musuh akan tanpa tedeng aling-aling dimana sulit kita temukan dari teman biasa yang cenderung menutupi kekurangan kita dengan basa-basinya.
Oleh karena itu Jangan marah atau tersinggung jika dimusuhi oleh seseorang atau orang-orang, namun kita cari tahu kenapa mereka membenci & memusuhi kita.
Sayyidinaa Ali r.a berkata 'lihat apa (substansi) yang dibicarakan jangan lihat siapa yang bicara'.

Yo manfaatkan musuh untuk untuk instrospeksi kita.

ORANG TUA

Pengorbanan & kasih sayang orang tua pada anaknya tak mengenal batas. Dimulai saat dikandungan, saat ditimang, saat remaja sampai dewasa pun tak kan luntur rasa sayang orang tua pada kita.
Pertanyaannya bagaimana dengan kita, apakah sepanjang perjalanan hidup kita dari kecil, remaja sampai dewasa rasa sayang & perhatian pada orang tua tetap ada, berkurang atau bertambah.
Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Namun biasanya semakin kita besar perhatian pada orang tua semakin berkurang, apalagi jika sudah pisah rumah karena menikah, perhatian terbesar kita beralih pada anak & istri. Orang tua sering terlupakan kadang dilupakan. Padahal seandainya saja kita akan membalas jasa-jasa orang tua tak kan sanggup kita membalasnya, karena terlalu banyaknya jasa-jasa mereka, (keringat, air mata, harta, jiwa) mereka berikan pada kita. Bagi yang telah mempunyai anak pasti sudah merasakan bagaimana sayang kita pada anak, apapun akan kita berikan demi kebahagiaan anak.
Apakah kita sudah memberikan apapun demi kebahagiaan orang tua, perhatian/bantuan dll.
Yo kita perhatiin orang tua kita...

KORBAN

Untuk mendapatkan sesuatu butuh pengorbanan, semakin besar pengorbanan semakin besar hasil yang didapatkan.

Tapi jangan sampai salah ber-korban, mengorbankan yang besar untuk mendapatkan yang sedikit, mrngorbankan kenikmatan abadi untuk kenikmaan sesaat, mengorbankan akhirat untuk dunia.

Seberapa banyak diantara kita mengejar, berjuang, membanting tulang, memeras keringat untuk kebahagiaan sementara yang lamanya "hanya puluhan tahun", namun lupa, lalai tidak membekali diri untuk kebahagiaan selamanya di akhirat kelak.

Sungguh rugi dan merugi-lah kita.

  

MUSIBAH

datang bukan tuk diratapi
bukan pula tuk ditontoni
adalah momen tuk bersabar diri
agar dapat derajat tinggi dari Ilahi

bantu apa yang kita mampu
jangan hanya berpangku
mari bapak dan ibu
ramai-ramai kita bantu.

Jakarta, 10 November 2010 jam 12:15 WIB

CINTA YANG TERBAGI

Saat ini rasa sayang-ku masih penuh untuk yang pertama, namun beberapa bulan ke-depan masih-kah rasa sayang yang full itu akan terbagi kepada yang kedua. Bisakah nantinya 100 % untuk yang pertama & 100 % untuk yang kedua? atau masing-masing 50 %? atau disesuaikan dengan kondisinya.

Seorang anak yang kecilnya di didik dengan penuh kasih sayang, maka besarnya nanti dia akan menebarkan kasih sayang pada orang-orang yang disekitarnya.

Mari kita sayangi anak-anak kita dengan sepenuh hati selagi masih diberi kesempatan.

kesal

ada kalanya kita merasa kesal atas ulah seseorang, kenapa ia melakukan itu? apa maksudnya? dan pernyataan2 negatif lainnya.
namun jangan sampai peristiwa yg mengesalkan itu menutupi batin kita akan kebenaran. Bisa jadi ada kebenaran atas ulah seseorang yg membuat kita kesal.