Berkaca pada peristiwa
di Lampung yakni bentrok antar 2 kampung di Kalianda kita dapat
mengambil pelajaran tentang menyepelekan masalah. Di awal peristiwa
Lampung ini kebanyakan orang menganggap itu adalah masalah biasa yang
nantinya reda sendiri, tidak terbayang sampai hari ini Rabu 31 Oktober
2012 sudah 12 orang meninggal dunia dan ribuan mengungsi karena bentrok
tersebut.
Kecenderungan orang
Indonesia adalah REAKTIF terhadap masalah-masalah yang ada, menunggua
meledak baru di tangani, akibatnya berapa banyak kerugian jiwa dan harta
harus ditanggung. Jika saja masalah-masalah yang ada dihadapi dengan
ANTISIPATIF maka kerugian-kerugian yang ada bisa diminimalisir. Inilah
Pekerjaan Rumah kita bersama, sebab peristiwa seperti ini bukanlah yang
pertama kali terjadi di Indonesia, seharusnya pihak berwenang sudah bisa
meng-antisipasinya.
Dalam terminologi
agama Islam, dosa-dosa kecil saja jangan dianggap remeh, karena hal itu
akan menjadi akumulasi yang menyebabkan kotornya hati, jika hati sudah
kotor maka perlu ‘treatmen’ yang berat dan butuh kesabaran untuk kembali
membersihkannya sehingga dapat kembali dengan mudah menangkap
sinyal-sinyal Ilahi (Kesadaran/Insyaf). Begitu pula masalah-masalah yang
timbul di dalam masyarakat jangan dibiarkan tak tertangani sebab hal
itu akan menjadi bom waktu yang kapan saja bisa meledak.