Saturday 31 December 2016

Kampung Gajah Bandung & Kampung Strowberry Cikole


Sabtu, 17 Desember 2016, sebagian besar keluarga H. Abdul Halim berkesempatan untuk jalan-jalan ke Bandung. Rencana ini agak dadakan, tanpa perencanaan yang matang, kebetulan anak-anak sudah terima Raport, jadi kami putuskan ajak jalan-jalan anak ke Bandung, sebab kami pikir kalau minggu depannya yakni 24/25 Desember pasti akan lebih padat dan macet arus lalu lintasnya.

Berangkat dengan dua kendaraan, start dari Ciledug jam 7 pagi, sementara kak Atuh dari Parung kemudian menjemput kak Iyah di Mampang, baru janjian ketemuan di Rest Area  KM 38 Tol Cikampek. Sekitar jam 9 pagi kami sudah sampai & ketemuan di Rest Area  KM 38, diisi dengan ngobrol-ngobrol sebentar sambil gelar tiker untuk makan kue-kue kecil & ngopi. Kurang lebih setengan jam di sana, kami pun melanjutkan perjalanan. 

Tujuan pertama kami adalah Kampung Gajah di daerah Bandung Barat, sampai di sana sekitar jam 12.30, di parkiran memang tidak terlihat banyak mobil yang parkir alias agak sepi, apa karena belum musim liburan atau karena apa yang jelas agak sepi, jadinya agak kurang mantep juga. Kemudian setelah mobil terparkir,  kami sholat terlebih dahulu lalu lagi-lagi gelar tiker, tapi kali ini untuk makan besar atau makan beneran, karena sudah lapar semuanya setelah perjalanan yang lumayan jauh. Kelar makan, kamipun langsung masuk, dan memang di dalam sepi, bingung mau main apa akhirnya saya ajak Dania & Nadia main di tempat permainan anak-anak yang ada ayunannya, trampolin dll, sementara abang-abangnya main motor-motoran. Selesai itu kami putuskan untuk keluar dan coba mencari tempat wisata lainnya yang dekat-dekat situ.
Akhirnya kami sepakat untuk ke Kampung Strowberry Cikole, niatnya mau metik buah strowberry. Sampai di sana kira-kira jam 15.30 sore, terlihat ramai sekali pengunjung, khususnya bus-bus rombongan dari anak sekolah. Masuk kesana, mau beli tiket ternyata tiket semuanya sudah habis diborong oleh rombongan-rombongan itu, mau naik Flying Fox tidak bisa, Metik Strowberry juga tidak bisa karena tiketnya sudah habis semua, ya akhirnya kami hanya dapat menikmati pemandangan di tempat wisata itu.

Kesimpulan dari perjalanan ini adalah tidak terencananya tujuan wisata dengan matang dan datang terlalu sore sehingga jalan-jalan kali ini tidak maksimal asiknya.

Friday 30 December 2016

PASAR MALAM PURI BETA CILEDUG

Setiap Liburan panjang seperti sekarang ini, yakni liburan anak-anak sekolah di akhir tahun, pasti akan banyak kita temukan Pasar-pasar Malam di tanah Lapang yang belum terpakai, termasuk satu diantaranya ada di dekat rumah, tepatnya di Perumahan Puri Beta Ciledug. 

Di dalamnya selain ada banyak mainan untuk anak-anak, ada juga pedagang-pedagang yang menjajakannya dagangannya dari mulai makanan, minuman, pakaian, sepatu, sandal dan lain-lain, tentunya dengan harga yang ramah kantong alias murah.

Kami pun menyempatkan diri main-main kesana sekeluarga pada Jum'at malam tanggal 23 Desember 2016 kemarin, atas permintaan anak-anak tentunya. Karena kami datangnya sudah lumayan malam, jadinya hanya sempat main ke dua wahana aja, yang pertama Kincir Angin Raksasa dengan tiket masuk Rp. 7.000/orang dan yang kedua Tong Setan (Motor muter-muter dalam tong raksasa) dengan tiket masuk Rp. 8.000/orang. Terakhir karena sandal kakak dan dedek sudah pada rusak maka kami pun membelikannya, beli 2 pasang seharga Rp. 65.000.

Jadi kesimpulannya ini adalah Liburan Paket Hemat.