Sunday 25 December 2011

BAHAYA LISAN

Kewibawaan dan kehormatan seseorang dapat ditandai salah satunya dengan bagaimana ia dapat menjaga lisannya, jika ia orang biasa-biasa saja cenderung diremehkan dan dilupakan dalam kehidupan sehari-hari namun dalam bertutur kata ia selalu memilih perkataan-perkataan yang baik saja, orang lain akan menjadi segan (hormat) padanya, sebaliknya jika ada orang setiap bertemu dengan orang lain ada saja yang keluar dari mulutnya melukai hati orang lain (walau dengan alas an bercanda) orang lain akan bersikap sinis (tidak hormat) padanya walaupun ia orang yang dihormati dalam kesehariannya karena jabatan, status social, keturunan dan sebagainya. Dalam kehidupan bernegara jika ada pejabat yang salah ucap saja akan menimbulkan permasalahan, begitu pula dalam hubungan antar Negara jika ada salah diplomasi bisa bisa terjadi perang.
Lisan ini yang Allah ciptakan adalah sebagai sebuah anugrah (nikmat) yang harus di syukuri, bentuk syukurnya yakni menggunakan lisan untuk ber-dzikir seperti membaca Al-Qur’an, mengajak pada keba ikan mencegah pada kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar), dan lain-lain. Sedikit sekali diantara kita yang menyadari akan nikmatnya lisan yang Allah berikan pada kita, biasanya memang rasa nikmat itu akan disadari jika sudah terjadi kejadian sebaliknya dimana lisan kita tidak dapat difungsikan lagi (semoga Allah melindungi kita dari yang demikian) , saat sariawan saja sudah merepotkan dan mengganggu.
Diantara bentuk syukur lainnya terhadap lisan adalah mengucapkan perkataan yang baik seperti terdapat dalam Al-Qur’an surat Fushshilat(41):33 .Perkat aan yang terbaik adalah perkataan yang mengandung unsur ajakan menuju Allah SWT, apapun bentuk dan medianya (asal sesuai dengan syariah)  jika mengajak pada kebaikan dan mendekatkan diri pada Allah SWT, maka itu termasuk dalam perkataan yang terbaik. Diantaranya nasehat orang tua pada anaknya, nasehat guru pada muridnya, nasehat suami pada istrinya, nasehat atasan pada bawahannya dan sebagainya.
Sementara itu lisan jika tidak bisa dijaga akan menimbulkan banyak dosa, diantara dosa dari lisan adalah :
1.      Bohong
2.      Ingkar janji
3.      Ghibah / Gosip
4.      Namimah / adu domba / provokator
5.      dll
Dan perlu kita ingat, melalui lisan orang bisa selamat dan melalui lisan pula orang banyak celaka.
Celaka yang bisa dialami di dunia antara lain di do’akan dengan do’a yang jelek oleh orang-orang yang tersakiti hatinya karena lisan kita, sebab do’anya orang yang ter-dzholimi itu tak tertolak disisi Allah SWT sebagaimana terdapat pada Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, “ Ada tiga golongan orang yang do’anya tidak tertolak : Pemimpin yang Adil, Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan do’anya orang yang terdzholimi.

Untuk celaka di akherat ya merasakan panasnya api neraka. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh r.a. suatu ketika Rasul saw ditanya tentang penyebab banyak orang dapat masuk surga, Rasul saw menjawab : Taqwa pada Allah & Akhlaq yang baik. Kemudian beliau ditanya lagi tentang penyebab banyaknya orang masuk neraka, Rasul saw menjawab : dua (2) lubang yakni mulut/lisan dan kemaluan (HR Bukhori).
Juga bentuk celaka di akherat orang yang tidak bisa menjaga lisannya adalah menjadi bagian dari orang-orang yang bangkrut, sebagaimana Hadits Rasulullah SAW :"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya : Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut ( pailit ) itu ? Maka mereka ( para sahabat ) menjawab : orang yang pailit di antara kita adalah orang yang tidak mempunyai uang dan harta. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menerangkan : orang yang pailit dari ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakatnya, namun dia datang dan (dahulu di dunianya) dia telah mencela si ini, menuduh (berzina) si itu, memakan harta si ini, menumpahkan darah si itu dan telah memukul orang lain ( dengan tidak hak ), maka si ini diberikan kepadanya kebaikan orang yang membawa banyak pahala ini, dan si itu diberikan sedemikian juga, maka apabila kebaikannya sudah habis sebelum dia melunasi segala dosanya ( kepada orang lain ), maka kesalahan orang yang didzalimi di dunia itu dibebankan kepadanya, kemudian dia dilemparkan ke api neraka. ( HR. Muslim )

Benar-benar suatu kerugian yang besar bagi orang yang tidak bisa menjaga lisannya, rugi dunia dan akherat. Padahal saat berbisnis kepada sesama manusia kita ingin selalu untung, maka saat berbisnis kepada Allah pun kita ingin selalu untung yang salah satu caranya dengan menjaga lisan.

Dari itu mari kita jaga lisan kita agar tidak melukai orang lain, mulai dari diri sendiri, dan mulai saat ini.

Zulkarnain Abdul Halim

15-4-2011

No comments:

Post a Comment