Tuesday 6 November 2012

Saatnya angkutan massal di Ciledug

Kemacetan di daerah Ciledug menuju Kebayoran Lama atau arah sebaliknya adalah pemandangan dan keadaan yang di alami setiap hari, kemacetan akan semakin parah jika ada kendaraan yang mogok atau  kegiatan pernikahan (keluar masuk kendaraan tamu) ditambah jika ada genangan-genangan air akibat hujan, terasa makin lengkap saja penderitaan warga Ciledug dan sekitarnya. Kondisi ini sudah berlangsung lama, jika kita lihat dari posisi wilayah, Ciledug adalah daerah penyangga Jakarta, karena bersebelahan langsung dengan Ibu Kota, para karyawan yang bekerja di Jakarta banyak yang tinggal di sini, karena itu volume kendaraan yang melalui wilayah inipun sangat banyak, baik angkutan umum dari yang besar seperti: Bianglala, Mayasari Bakti, menengah seperti: Metromini dan Kopaja, kecil : angkot dan ojek, belum lagi kendaraan-kendaraan pribadi baik mobil maupun motor. Maka jika di jam-jam sibuk baik pagi maupun sore atau malam jalanan penuh dengan kendaraan.

Dari keadaan ini mungkinkah diterapkan angkutan massal di Ciledug?, dimana hal ini akan mengurangi volume kendaraan dan otomatis mengurangi kemacetan, sebab banyak manfaat yang dapat dirasakan jika hal ini terealisasi diantaranya : Penghematan waktu, dimana jika melihat kondisi sekarang jarak tempuh yang tidak terlampau jauh (Ciledug-Keb Lama) memerlukan waktu 45 s/d 60 menit jika menggunakan motor, jika menggunakan mobil baik angkutan umum atau pribadi pastinya waktu tempuh akan lebih lama lagi, pada hal jika dalam kondisi lengang (lebaran Idul Fitri biasanya) jarak  tempuh ini bisa dilalui hanya dalam waktu 15-20 menit .
Juga Angkutan Massal di Ciledug akan menghemat konsumsi BBM, sebab dengan adanya kemacetan sebetulnya terdapat pemborosan BBM. Belum lagi penghematan tenaga dan emosi, dimana jika macet pasti melelahkan baik secara pisik maupun psikis. Gampangannya banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh orang banyak jika terdapat Angkutan Massal di wilayah Ciledug, walau tidak bisa di nafi-kan ada pihak-pihak yang nantinya akan terkena imbas seperti pengusaha angkutan umum yang mengambil trayek dari dan ke Ciledug.

Mudah-mudahan pembenahan yang sedang dilakukan  oleh Bapak Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru, dapat pula membenahi permasalahan kemacetan di Ciledug , karena memang sebagian area kemacetan masuk dalam wilayah DKI Jakarta, tentunya tetap harus bekerjasama dengan pemprov Banten.

No comments:

Post a Comment