Kemacetan di daerah Ciledug menuju Kebayoran Lama
atau arah sebaliknya adalah pemandangan dan keadaan yang di alami setiap
hari, kemacetan akan semakin parah jika ada kendaraan yang mogok
atau kegiatan pernikahan (keluar masuk kendaraan tamu) ditambah jika
ada genangan-genangan air akibat hujan, terasa makin lengkap saja
penderitaan warga Ciledug dan sekitarnya. Kondisi ini sudah berlangsung
lama, jika kita lihat dari posisi wilayah, Ciledug adalah daerah
penyangga Jakarta, karena bersebelahan langsung dengan Ibu Kota, para
karyawan yang bekerja di Jakarta banyak yang tinggal di sini, karena itu
volume kendaraan yang melalui wilayah inipun sangat banyak, baik
angkutan umum dari yang besar seperti: Bianglala, Mayasari Bakti,
menengah seperti: Metromini dan Kopaja, kecil : angkot dan ojek, belum
lagi kendaraan-kendaraan pribadi baik mobil maupun motor. Maka jika di
jam-jam sibuk baik pagi maupun sore atau malam jalanan penuh dengan
kendaraan.
Dari keadaan ini mungkinkah diterapkan angkutan
massal di Ciledug?, dimana hal ini akan mengurangi volume kendaraan dan
otomatis mengurangi kemacetan, sebab banyak manfaat yang dapat dirasakan
jika hal ini terealisasi diantaranya : Penghematan waktu, dimana jika
melihat kondisi sekarang jarak tempuh yang tidak terlampau jauh
(Ciledug-Keb Lama) memerlukan waktu 45 s/d 60 menit jika menggunakan
motor, jika menggunakan mobil baik angkutan umum atau pribadi pastinya
waktu tempuh akan lebih lama lagi, pada hal jika dalam kondisi lengang
(lebaran Idul Fitri biasanya) jarak tempuh ini bisa dilalui hanya dalam
waktu 15-20 menit .
Juga Angkutan Massal di Ciledug akan menghemat
konsumsi BBM, sebab dengan adanya kemacetan sebetulnya terdapat
pemborosan BBM. Belum lagi penghematan tenaga dan emosi, dimana jika
macet pasti melelahkan baik secara pisik maupun psikis. Gampangannya
banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh orang banyak jika terdapat
Angkutan Massal di wilayah Ciledug, walau tidak bisa di nafi-kan ada
pihak-pihak yang nantinya akan terkena imbas seperti pengusaha angkutan
umum yang mengambil trayek dari dan ke Ciledug.
Mudah-mudahan pembenahan yang sedang dilakukan
oleh Bapak Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru, dapat pula
membenahi permasalahan kemacetan di Ciledug , karena memang sebagian
area kemacetan masuk dalam wilayah DKI Jakarta, tentunya tetap harus
bekerjasama dengan pemprov Banten.
No comments:
Post a Comment